Langsung ke konten utama

Minggu Ceria

Dunia bergembira
Hari Minggu yang dinanti telah tiba
Beribu-ribu pasang tubuh berpeluk lintasi jalanan
Singgahi sudut-sudut berkeindahan
Mengabadikan cinta dalam potretan

Beratus-ratus keluarga sesaki bumi
Menyusuri lembah; titian langkah pesisir harapan
Nikmati waktu tawa, nikmati waktu bahagia
Menyiarkan surga dunia walau sehari saja

Minggu Ceria Jejak Manyar
Potret Kesetiaan
Sementara itu
Sepasang peladang tua menyusuri pematang
Sesekali mereka bertatapan
Sesekali senyum berhamburan
Sesekali : mereka lemparkan syukur kedamaian
Sekalipun tak terabadikan dalam lukisan,
Sekalipun tak terucapkan dalam petualangan
Biarkan kata-kataku yang merekam kenangan
Biarkan sajakku gemakan sorot mata cinta mereka

Dan, Tuhan : jagalah mereka!
Dalam kebersamaan
Dalam kesetiaan yang mengagumkan

Sumber Gambar : Anis Matta Membangun Peradaban

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World