Aku masih menunggumu
Dalam gelap gentar yang pilu
Dalam sendu rawan yang jemu
Aku masih menunggumu...
***
Langit
Ya. Atap bumi yang begitu sengit
Matanya gelap
Tanpa purnama menerang lengkap
Aku berpacu dengan waktu
Menyisakan selusin tasbihku
Mengindahkan sejuta hasratku
Aku berpacu dengan waktu
Tak tahukan kau hal itu?
Dalam kegamangan bisu
Aku memanggilimu
Sayang. Suaraku terbentur ikrar yang jalang
Dalam kehendak melaju
Aku mengharapkanmu
Sayang. Kukuhmu sayati hatiku
Dan
Pintu pagi menyalakan jingga
Gurat tanganku pupus dan jengah
Terkulai dan lelah
Tersaruk dan pasrah
Marah. Ku lemparkan pada angkasa
Prasasti tergubah
***
Aku masih menunggumu
Dalam gelap gentar yang pilu
Dalam sendu rawan yang jemu
Aku masih menunggumu
Sayang. Kau tak begitu...
Dalam gelap gentar yang pilu
Dalam sendu rawan yang jemu
Aku masih menunggumu...
***
Langit
Ya. Atap bumi yang begitu sengit
Matanya gelap
Tanpa purnama menerang lengkap
Aku berpacu dengan waktu
Menyisakan selusin tasbihku
Mengindahkan sejuta hasratku
Aku berpacu dengan waktu
Tak tahukan kau hal itu?
Dalam kegamangan bisu
Aku memanggilimu
Sayang. Suaraku terbentur ikrar yang jalang
Dalam kehendak melaju
Aku mengharapkanmu
Sayang. Kukuhmu sayati hatiku
Dan
Pintu pagi menyalakan jingga
Gurat tanganku pupus dan jengah
Terkulai dan lelah
Tersaruk dan pasrah
Marah. Ku lemparkan pada angkasa
Prasasti tergubah
***
Aku masih menunggumu
Dalam gelap gentar yang pilu
Dalam sendu rawan yang jemu
Aku masih menunggumu
Sayang. Kau tak begitu...
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: