Langsung ke konten utama

Sisa Malam di Tangkuban Perahu

Aku masih menunggumu
Dalam gelap gentar yang pilu
Dalam sendu rawan yang jemu
Aku masih menunggumu...
***
Langit
Ya. Atap bumi yang begitu sengit
Matanya gelap
Tanpa purnama menerang lengkap
Aku berpacu dengan waktu
Menyisakan selusin tasbihku
Mengindahkan sejuta hasratku
Aku berpacu dengan waktu
Tak tahukan kau hal itu?

Dalam kegamangan bisu
Aku memanggilimu
Sayang. Suaraku terbentur ikrar yang jalang
Dalam kehendak melaju
Aku mengharapkanmu
Sayang. Kukuhmu sayati hatiku

Dan
Pintu pagi menyalakan jingga
Gurat tanganku pupus dan jengah
Terkulai dan lelah
Tersaruk dan pasrah
Marah. Ku lemparkan pada angkasa
Prasasti tergubah
***
Aku masih menunggumu
Dalam gelap gentar yang pilu
Dalam sendu rawan yang jemu
Aku masih menunggumu
Sayang. Kau tak begitu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World