Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Mention : Saya Rehat Sejenak

BERKAITAN saya masih dalam program pemberdayaan masyarakat (PPM) yang sampai hari ini masih harus saya jalani sampai tanggal 6 Februari 2013 nanti, pada artikel ini saya mengumumkan bahwa sampai beberapa waktu ke depan perbaruan artikel di situs Jejak-Jejak Manyar AKAN DIHENTIKAN UNTUK SEMENTARA WAKTU . Bagi Sahabat Manyar diharapkan tidak kecewa dengan keputusan ini demi tercapainya kualitas konten yang lebih baik lagi. Selama masa vakum, saya akan menyiapkan beberapa artikel yang akan di- publish nantinya. Artikel-artikel tersebut berkaitan dengan pengalaman sepanjang masa PPM dan berbagai peristiwa unik dan langka yang saya alami dan/atau temukan sepanjang masa rehat. Sebagai gambaran, ada beberapa topik yang akan saya angkat dalam artikel, di antaranya : Profil Dusun Ngepeh, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Hujan Es Batu di Wilayah Dusun Ngepeh, dan Kegiatan PPM FH-UB 2013. Demikian pengumuman ini disampaikan sebagai pemberitahuan bagi Sahabat Ma

Sesunyi Pagi

Kau menjerit Kau melolong ke tepi langit Hempaskan lara hati Lemparkan bara sepi Jejak tertuang Angan melayang Victim of Promises Air mata Dimanakah ia? Basah terlanjur menggenang di teras rumah Ketika koran-koran menebarkan aroma kebusukan Kau menjerit Kau melolong merasa sakit Kobarkan derita Kibarkan nestapa Orang-orang tuli Orang-orang dengki Bersajakan tak pernah henti Sementara Hatimu semakin sunyi Sesunyi pagi yang biasa kau lewati Dengan slogan dan arus janji Fatamorgana... Sumber Gambar : Janji Deh!! Lupa... Cape' deh!!

Sisa Malam di Tangkuban Perahu

Aku masih menunggumu Dalam gelap gentar yang pilu Dalam sendu rawan yang jemu Aku masih menunggumu... *** Langit Ya. Atap bumi yang begitu sengit Matanya gelap Tanpa purnama menerang lengkap Aku berpacu dengan waktu Menyisakan selusin tasbihku Mengindahkan sejuta hasrat ku Aku berpacu dengan waktu Tak tahukan kau hal itu? Dalam kegamangan bisu Aku memanggilimu Sayang. Suaraku terbentur ikrar yang jalang Dalam kehendak melaju Aku mengharapkanmu Sayang. Kukuhmu sayati hatiku Dan Pintu pagi menyalakan jingga Gurat tanganku pupus dan jengah Terkulai dan lelah Tersaruk dan pasrah Marah. Ku lemparkan pada angkasa Prasasti tergubah *** Aku masih menunggumu Dalam gelap gentar yang pilu Dalam sendu rawan yang jemu Aku masih menunggumu Sayang. Kau tak begitu...