Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

:

Urai Dan...    : Terhempas. Tertindas Lindas Dan...    : Terkubur. Terbentur Jatuh di pelukan kufur Dan...    : Teriak tak bersuara. Marah tak bermuka Sembab menyisa di raga Dan...    : Bisik remah-remah Harap susah payah Aku tersentak di kubang resah Tanpa daya, Tanpa duli sedetik jua Tanpa... Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Langit Singosari

Kelabu Hitam menari Sunyi Langit semakin sunyi Jalanan bising jalang Suara klakson dan mesin Tak duli mendung mengancam tanpa takwin[1] :      Turun menjamah hati yang gersang Mendung semakin hitam Singosari dilanda cekam Suara gemuruh Pertanda hujan berderu 'kan meluruh Suara klakson dan mesin Masih tak peduli cuaca bertapin[2] Di tepian jalan aku terdiam Menunggu Kapan gerimis mengguyurku Dan memadamkan laraku... P.S. : [1]Takwin, berarti uraian penjelasan. [2]Tapin, berarti taruhan Sumber Gambar : @nurikidy! simply 1-2-3 dengan modifikasi Sang Manyar

No Reason to Keep Your Season (˘-˘)ง

It must! KITA seringkali takut pada perubahan. Kita takut untuk memulai suatu hal yang baru atau "sekedar" mengubah keadaan lama dengan hal yang baru. Ada banyak alasan. Takut gagal, tak punya kepercayaan diri, tak punya nyali. Gengsi. Tapi, ada satu alasan yang menurut rasio saya paling parah : merasa nyaman dengan keadaan yang ada . Kenyamanan, dalam hal apapun, merupakan situasi yang melenakan. Bagaikan surga rasanya. Namun, apakah kita tidak pernah berpikir bahwa ada surga yang "jauh lebih nikmat" daripada surga yang kita punya? Seperti musim. Petani padi paling senang jika datang musim hujan karena dengan begitu usaha mereka berjalan dengan lancar. Selain faktor ketersediaan air, tentu saja bekerja di musim hujan "lebih melegakan" daripada di musim kemarau dengan terik cuacanya di saat mencangkul. Tapi, tentu saja berbeda dengan petani tembakau. Jika bisa, mereka lebih memilih kemarau sepanjang tahun agar bisa membudidayakan tanaman komersi

!

Dikepung Ia Telunjuk mengacung maju Mata bersiteru Menahan amarah selangit tujuh ! Kata-kata bermakian Berhujanan Menyesaki lubang-lubang pendengaran ! Jejak. Mengapa tidak beranjak? Luka ditabur dan ditabur lagi Air mata disambut dan diundang lagi Hidup dalam dogma Langkah tak berirama Semua dalam doktrin Dan waktu : semakin dingin Aku merangkak Nyawa tak sanggup tegak Di perempatan kebingungan Aku tak sanggup melawan : ! Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Bulan Merah Jambu

Red Moon in My Life Purnama Merekah di cakrawala Aku termangu dalam diamku Memandangi sepi Tajam berduri menyelimuti Suara sunyi merobek hati Sendiri Sendiri Ya, sendiri... Suara lirih menyindir memaki Berlari Berlari Lalu, sembunyi... Bulan merah jambu Menyibak gelap malam kelabu Aku termangu dalam menungku Menatap puisi Yang kulai di ujung inspirasi Mati... Sumber Gambar : FB Account Bulan Merah Jambu