Langsung ke konten utama

Senja Rayu

Senja Rayu Jejak Manyar
Ujung
Gemulai angin menari
Sunyi langit bernyanyi

Jingga
Bias warna merekah dari mega
Sinar surya
Bergerak merapat
Mengusap rongga cinta yang sumbat
Dan aroma damai semburat
Mengisi ruang-ruang duka...
Mengisi relung-relung luka...
Dengan warna!
***
Selangkah detik melangkah
Setapak asa menapak
Senja semakin merah
Bayu. Nyiru dan bambu
Menegur sapa umat bumiku
Suara ombak berteriak-teriak
Desis karang diam tak beranjak
Mengajak teduh di antara arak : Masa bergolak...

Di pesisir
Burung camar terbang beranjak
Mencampakkan pasir
Lebur dalam gelombang congkak
Siapa peduli?
Senja menyala
Gugus asap meraja

Di batas senja rayu
Aku
Termangu di sudut bisu
Mata cakrawala ku sapu
Ku letupkan tanya : Selamanya?
Dan tak pernah dijawabnya
Entah mengapa...

Sumber Gambar : dramaLand - Manis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World