Langsung ke konten utama

Yang Terbang & Hilang

Andai Saja...
Sayup senyum
Begitu indah ; takkan lepas meski seribu tahun
Wajahmu. Suaramu
Bagai bayang-bayang mampir di mimpiku
Mengapa kau berlalu?

Aku rindu. Mendadak rindu
Sejuta ragu
Sejuta sendu

Menjelma menjadi asa biru
Ku lihat sekelilingku
Seratus. Seribu
Sejuta kepala tertunduk haru
Bisu
Do'a-do'a melantun dalam diam
Tangis memecah jadi dendam
Tuhan. Tuhan
Tuhan...
NamaMu dipanggili berlusin kali
Tuhan. Tuhan
Tuhan...
Adakah Kau dengarkan?

Langkahmu
Masih ku ingat langkah kakimu
Menyusuri dermaga udara
Menyongsong armada angkasa yang gagah perwira
Selaksa puji. Segudang obsesi
Mengalir menjadi janji
Janji kan pulang lagi
Tapi, mengapa kini kau pergi?

Kami menunggu dalam cemas kami
Kami menanti di tepi muram hati
Kami terpaku sendiri
Termangu sunyi
Memandang esok tanpa pasti
Sayang,
     Bilakah kau kembali...?


*Didedikasikan kepada para korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 pada Hari Rabu, 9 Mei 2012. Semoga diberi keselamatan oleh Allah swt.

Sumber Gambar : VIVAnews - VIDEO: Serpihan Pesawat Sukhoi Superjet-100

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World