Suaka margasatwa. Cagar dunia senyum di kilatan warna. Ada rasa bicara. Ada rasa menyabda. Firman: Tuhan masih niskala.
Kita sibuk bicara. Kita sibuk menutup telinga. Kita sibuk hingga lupa: jalan kita makin tak terarah.
Kita sibuk bertukar maki. Kita sibuk berbarter label. Kita lupa: wajah kita makin belel. Dan terinjak di belenggu nasib yang bawel.
Kita sibuk dengan berjudi. Menukar mati dengan satu detik. Lalu mati tercekik. Untuk apa menunda jika akhirnya sama?
Kita sibuk mengail alasan, alasan, dan alasan! Mencari-cari kesalahan meski kita sudah tahu: kealpaan di baju kita. Untuk apa berlempar noda?
Maka dunia terus berputar. Waktu masih berkejar. Hidup. Mati. Tengah.
Masih seperti biasa.
Semesta cipta. Pesona ramah bicara. Tutur sisa di buai asa. Tak sadar terus melangkah.
Abadimu, Vista...
Kita sibuk bicara. Kita sibuk menutup telinga. Kita sibuk hingga lupa: jalan kita makin tak terarah.
Kita sibuk bertukar maki. Kita sibuk berbarter label. Kita lupa: wajah kita makin belel. Dan terinjak di belenggu nasib yang bawel.
Kita sibuk dengan berjudi. Menukar mati dengan satu detik. Lalu mati tercekik. Untuk apa menunda jika akhirnya sama?
Kita sibuk mengail alasan, alasan, dan alasan! Mencari-cari kesalahan meski kita sudah tahu: kealpaan di baju kita. Untuk apa berlempar noda?
Maka dunia terus berputar. Waktu masih berkejar. Hidup. Mati. Tengah.
Masih seperti biasa.
Semesta cipta. Pesona ramah bicara. Tutur sisa di buai asa. Tak sadar terus melangkah.
Abadimu, Vista...
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: