Menikung tanpa arah. Bergerak kemana saja. Hatimu takkan pernah bisa menyangka. Hatimu takkan pernah dapat meraba. Karena kau tak pernah mencobanya.
Ketika sorot mata waktu menghampiri jantungmu. Dan kau tak pernah merasa: kau telah kehilangan indera. Maka bersiaplah tergilas di putaran kelam sejarah. Menjadi tumpukan caci maki. Menjadi tumbal untuk kesekian kali. Tapi. Apa pernah kau mengerti? Kau terus saja berkelana dengan rasa yang sama. Dengan selera yang itu-itu saja. Lalu terjatuh dan terkurung di perangkap yang sama. Tua dan mati dengan takdir yang sama. Lalu menangis serupa dengan dongeng cerita legenda. Sama seperti gunjingan mereka. Tentang rasa.
(Kepada Manusia dan Pilihan Hidup Mereka Yang Salah)
Ketika sorot mata waktu menghampiri jantungmu. Dan kau tak pernah merasa: kau telah kehilangan indera. Maka bersiaplah tergilas di putaran kelam sejarah. Menjadi tumpukan caci maki. Menjadi tumbal untuk kesekian kali. Tapi. Apa pernah kau mengerti? Kau terus saja berkelana dengan rasa yang sama. Dengan selera yang itu-itu saja. Lalu terjatuh dan terkurung di perangkap yang sama. Tua dan mati dengan takdir yang sama. Lalu menangis serupa dengan dongeng cerita legenda. Sama seperti gunjingan mereka. Tentang rasa.
(Kepada Manusia dan Pilihan Hidup Mereka Yang Salah)
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: