Langsung ke konten utama

Orang-Orang Takut

Gemetaran kepala hingga lutut. Seribu sensor kacaukan buntut. Mata basah. Bibir gemerak tak terarah. Mereka mentas dari sawah. Mereka tinggalkan gua-gua. Mereka kabur dari pasar. Mereka pergi dari desa. Mereka. Mereka. Mereka.

Mereka bercampur di kota. Tumpah ruah. Menjadi apa saja yang mereka bisa. Menjadi wabah.

Dan. Gemetaran tangan hingga siku. Warta berita mengusik pikiran yang jemu. Mereka melonjak dari apartemen. Mereka menyingkir dari ruang kerja mewah dan permanen.

Mereka menghilang dari resimen. Sendiri. Sendiri! Ya! Mereka. Mereka.
Mereka!

Mereka mengungsi ke desa. Mencoba apa yang mereka bisa. Mencoba sederhana. Mencoba ulangi masa prasejarah. Mencoba menyadari hakiki. Sebagai manusia...

Komentar

  1. Makasih ya :-Datas jawaban anda di yahoo..
    Kunjungin blog saya jg yah angelinamartini.blogspot.com sekalian di add yah blog aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih. Bintangnya mana? Hehehe...
      Di-follback nggak? Kalo nggak males ah. Hehehehe...

      Hapus

Posting Komentar

Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya:

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World