Langsung ke konten utama

Kendali

Marah
Menyebar ke ubun kepala
Segala rasa seakan sama
Segala duka seakan nyala
Mengutuk sepanjang jalan
Memaki lintasan angan
Begitu nyata...
Sumbu

Ruang dendam hening mencekam
Mata. Sorot menusuk angkasa
Nafas. Berburu begitu culas
Ada kibaran panji di hati
Ada tarian sepi. Memagut pungkasan rintih
Bergerak menghujam menjelang mati

Ketika tubuh seperlima langkah
Dan seribu kepala bersiap waspada
Tangan kobar. Kaki cemar
Tekad dan nekad berbebat memburat
Menghitung waktu
Satu. Satu. Satu
...
Satu...
Hingga kala melenguh ke lorong telinga itu
Lalu. Pias sudah kendali
Menjadi setumpuk harga yang musti dibeli
Dengan sesal atau malu
Atau jari yang lumpuh
Atau. Kehidupan yang pindah benua
Disusul banjir air mata
Basahi koran yang ku baca
Esok lusa...

Sumber Gambar: Berita Jakarta.com - Unjuk Rasa di Bundaran HI Ricuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World