Langsung ke konten utama

Bermain Kata-Kata

Pertama: Berpikir
Seperti pujangga ternama
Melempar kata seenak jidat kepala
Tak kau timbang makna?
Tak kau hitung hikmahnya?
Maka. Tak heran dunia sambat membaca

Bermain kata-kata
Menyusun tanpa rencana
Bergantung pada intuisi yang tumpul
Dan jadilah tumpukan sajak modal dengkul

Bermain kata-kata
Bukan maksud aku menghina
Atau melecehkan daya upayamu menggubah
Tapi, tak mampukah kau memikirkannya sejenak:
tentang tema,
tentang diksi dan makna

tentang rima,
tentang klausa,
atau jejak pesan yang kau tinggalkan di dalamnya

Kau luputkan itu semua
Begitu titik terakhir tercipta
Kontan. Langit menangis darah

"Satu lagi orang bodoh lahir ke bumi," katanya

Aku hanya diam. Diam
Mendegam...

Sumber Foto: Poetry Irwin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World