Langsung ke konten utama

01/12

Bersiap Melepaskan Diri
Menunggu itu menyakitkan

Aku diam mengingatnya
Lalu. Mengangguk lemah...

Menunggu, sebenarnya, tidaklah menyakitkan
Tapi: SANGAT meletihkan
Dipacu detik menjadi menit
Didera jam menunggu hari
Kita dipaksa berhitung
Seperti bocah PAUD di ujung kampung

Kita dipaksa mengkalkulasi
Berapa banyak detik; berapa banyak menit.
Berapa banyak jam yang terlewati
Kita dipaksa melakukannya
Sehingga. Kita lupa

Peristiwa besar siap menggelegar
***
Bayangan darah dan teriakan wabah
Dua-duanya menyatu menjadi phobia
Berita mengguncang mayapada. Antara fakta dan guyonan si orang gila
Senjata-senjata telah dikokang
Tentara turun ke garis muka
Api jiwa mulai resah. Mulai gelisah...

Carli dan entah siapa lagi.
Freeport dan birokrat bibir codot.
Haruskah terakumulasi?
Jadi bara dan meledak bersama-sama?

Haruskah sang Kejora memisahkan kita sebagai saudara?
Haruskah lelah membakar asa juang '45?

Haruskah kita buang jauh keringat Bung Yos Sudarso dan Macam Tutulnya?
HARUSKAH kita kebiri sejarah dan membuang Soekarno, Hatta, dan para pejuang ke kotak sampah?

Politik menjadi intrik
Jangan salahkah mereka, bangsa Pribumi: ketika membelot dan makar
Mereka tak bermaksud mengingkari legenda
Dan menutup fakta kebebasan mereka

Mereka lapar. Mereka haus
Mereka terkekang di rumah sendiri
Mereka hanya mau duli:
Telinga, mata. Hidung kita. Tangan dan kaki kita sebagian untuk mereka
Tak julaskah mengeruk mulut mereka dan meludahinya?

Maka. Tanggal satu bulan dua belas
Di bawah siluet getir bendera gerilyawan
Kita bersiap-siap memusnahkan
Meski
Jalan terang sudah semakin terang
Titik temu tak lagi bisu
Sayang. Politik masih terlalu jalang

Mereka kita tumbalkan lagi. Sekali lagi.

Sumber Foto: Kaskus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World